Seorang
wartawan/jurnalis tentu tidak boleh asal menulis berita. Wartawan/jurnalis
harus memerhatikan kaidah maupun teknik penulisan berita yang benar agar berita
yang nantinya dihasilkan mampu menarik perhatian masyarakat luas untuk
mengonsumsi berita tersebut. Ada tiga teknik penulisan berita yang sering
digunakan oleh wartawan/jurnalis, yaitu:
a. Gaya Piramida Terbalik
Piramida
terbalik bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam menemukan berita yang dicari
dengan cepat. Jika kita mengambil bentuk piramida terbalik, bagian pertama yang
kita temui ialah judul (Head), waktu
dan tempat (Dateline), teras berita (Lead) serta isi berita (Body).
b. Menulis Teras Berita
Menulis
teras berita merupakan bagian tersulit karena teras berita harus menyajikan
fakta penting yang menarik minat pembaca lebih jauh. Sifat dari teras berita
ini ialah menonjolkan bagian-bagian penting dari suatu berita dan teras berita
juga sebuah ringkasan dari suatu berita. Contoh: Dua orang pria, Sudin (43
tahun) dari Sidoarjo dan Simin (18 tahun) dari Solo meninggal pagi ini jam
04.30 di Perempatan Jalan Nusantara dan Hayam Wuruk, akibat ditabrak bus
Merantama yang melaju dan tidak lagi dapat dikendalikan.
c. Teknik Menulis Tubuh Berita
Cara
mudah dalam menulis tubuh berita yaitu merumuskan dengan baik dan setelahnya
akan tinggal meneruskan saja. Wartawan harus menguasai gaya penulisan berita
dengan mempertahankan gaya menulisnya (unity
in news style). Mengingat dalam
penulisan berita, wartawan juga erat dengan Bahasa jurnal yang tak
bertele-tele. Ada lima pegangan pokok dalam teknik penulisan yaitu:
1. Laporan berita haruslah bersifat menyeluruh.
2. Ketertiban dan keteraturan mengikuti gaya menulisa berita.
3. Tepat di dalam penggunaan bahasa dan tata bahasa,
4. Ekonomi kata harus diterapkan.
5. Gaya tulisan harus penuh makna, berwarna dan mengacu pada imajinasi pembaca
No comments:
Post a Comment